SELAYANG PANDANG IMAM ALI BIN MUSA AL-RIDHA AS

SELAYANG PANDANG IMAM ALI BIN MUSA AL-RIDHA AS

Jatsiliq berkata: Wahai Amirul Mukminin, bagaimana saya harus berbincang-bincang dimana (aku tidak memiliki sisi persamaan) Dia akan berargumen dengan sebuah kitab yang aku tidak mempercayainya, ia meyakini seorang Nabi dimana saya tidak mengimaninya.

BERDIALOG DENGAN JATSILIQ

Disini Imam Ridha as mulai angkat bicara dan berkata: Wahai Nashrani, jika aku berargumen untukmu dengan injilmu apakah anda akan mengakuinya?

Jastiliq berkata: Apakah saya bisa mengingkari perkataan Injil? Ya saya bersumpah demi Tuhan, saya akan mengakuinya walaupun akan merugikanku.

Imam berkata: Bertanyalah apa saja yang akan anda tanyakan. Saya akan menjawabnya.

Jastiliq bertanya: Bagaimana menurut anda tentang kenabian Isa dan kitabnya? Apakah ada yang anda ingkari dari keduanya?

Imam as: Saya mengakui kenabian Isa dan Kitabnya dan apa yang telah dibisyarahkan (berita gembira) dan telah diakui oleh Hawariyun (12 pengikut setia nabi Isa as). Dan mengingkari kenabian Isa yang tidak mengakui kenabian Muhammad saww dan Kitabnya dan tidak memberitakan berita bahagia ini kepada umatnya.

Jatsiliq: Apakah anda ketika menghakimi tidak menggunakan dua saksi adil?

Imam as: Ya.

Jatsiliq: Jika demikian bawalah dua saksi dari kalangan selain dari agama dan madzhabmu, dari kalangan yang orang-orang Nashrani tidak akan menolak kesaksiannya tentang kenabian Muhammad saww. Dan juga mintalah dari kami dua saksi yang menyaksikan tentang hal ini dari selain agama dan madzhabmu.

Imam as: Kini anda berlaku adil wahai nashrani. Apakah anda akan menerima kesaksian orang adil dan di sisi al Masih, Isa bin Maryam ia adalah orang yang mulia?

Jastiliq: Siapakah laki-laki adil itu? Sebutkan namanya!

Imam as: Bagaimana pandangan anda tentang “Yuhanna” Dailami?

BACA JUGA:  SEBUAH SURAT YANG TAK PERNAH DITULIS

Jatsiliq: Wah… wah… anda menyebutkan orang yang paling dicintai oleh al-Masih.

Imam as: Demi Tuhan bersaksilah, apakah Injil menjelaskan kata-kata ini bahwa Yuhanna berkata: Hadhrat al Mahsih memberiku kabar tentang agama Muhammad dari Arab dan memberiku berita gembira (bisyarah) bahwa akan datang seorang Nabi yang demikian setelahnya. Akupun memberikan berita gembira ini kepada khawariyun dan mereka beriman kepadanya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Copyright © 2019, Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra