بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد و آل محمد و عجل فرجهم
Ammar Yasir menuturkan: Saya berada Bersama Amirul Mukminin Ali as. Pada saat itu kami sedang melalui sebuah wilayah bernama Nakhilah -yang berada sekitar dua farsang kota Kufah- Tiba-tiba lima puluh orang Yahudi keluar dari kota Nakhilah dan mereka berkata: “Apakah anda adalah Ali bin Abi Thalib Imam?
Imam Ali as menjawab: “Ya”
Mereka berkata: “Didalam kitab-kitab Kami di beritakan ada sebuah batu dimana di atas batu itu tertulis nama enam Nabi-Nabi. Dan sekarang kami sedang mencari keberadaan batu tersebut, namun kami tidak menemukannya. Jika anda memang seorang Imam, temukanlah batu tersebut untuk kami.”
Imam berkata: “Ikutlah denganku.”
Ammar berkata: “Mereka berjalan di belakang Imam as, Sehingga mereka sampai di sebuah padang sahara. Tiba-tiba kami melihat sebuah gunung besar dari kerikil di pada pasir itu.” Imam Ali as berkata: “Wahai angin, singkirkanlah kerikil-kerikil itu dari atas batu.”
Tak berapa lama kemudian angin bertiup dan memporak-porandakan kerikil-kerikil itu dan keluarlah sebuah batu. Imam as berkata: “Ini adalah batu yang kalian cari.”
Mereka berkata: “Apa yang kami dengar dan kamipun membaca di kitab-kitab kami bahwa di atas batu tersebut tertulis nama enam nabi. Namun kami tidak melihat nama-nama itu di atas batu ini.”
Imam Ali berkata: “Nama-nama yang tertulis itu berada di sisi batu yang tenggelam di dalam tanah. Balikkan batu tersebut, supaya terlihat.”
Pada saat itu satu kelompok yang terdiri dari seribu orang berkumpul dan saling bahu-membahu untuk membalikkan batu tersebut, namun mereka tidak mampu melakukan.
Imam Ali as berkata: “Menepilah kalian.”
Kemudian imam Ali as mengulurkan tangannya kearah batu tersebut dalam keadaan beliau berada di atas tunggangannya, dan membalikkan batu tersebut. Maka mereka melihat nama-nama enam nabi pemilik syariat di atas batu itu. Mereka adalah: nabi Adam as, nabi Nuh as, nabi Ibrahim, nabi Musa as, nabi Isa as, nabi Muhammad saw.
Kemudian satu kelompok dari orang-orang Yahudi tersebut beriman dengan perantaraan imam Ali as. Dan mereka berkata: “Kami bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah dan anda adalah Amirul Mukminin pemimpin para washi dan hujjatullah di atas bumi. Barang siapa mengenalmu, maka dia akan bahagian dan akan selamat. Dan barang siapa menentang anda, maka ia akan tersesat dan akan jatuh ke dalam neraka. Fadhilah dan keutamaan anda melebihi batas dan tanda-tanda nikmatmu tak terhitung jumlahnya.”[1]
[1] -Fadhail Ibnu Syadzan 73, Biharul Anwar, 21/257, Nadirul Siraat40, hadist ke 15, ‘Uyunul Mu’Jizaat, 21