PERISTIWA KESYAHIDAN IMAM ALI AS

PERISTIWA KESYAHIDAN IMAM ALI AS

Ibnu Muljam: Celakalah anda. Tidakkah anda mengetahui bahwa Ali as di hadapan kitabullah (dalam peristiwa tahkim/pengambilan keputusan) menyerahkan Hakamiyah/arbitrasi kepada sekelompok laki-laki dan membunuh saudara-saudari kita pendiri shalat (diperang Naahrawan). Kita akan membunuhnya sebagai qishos sebagian dari saudara-saudara kita yang terbunuh.

Syabib tertipu oleh kata-kata ibnu Muljam dan iapun pergi bersama ibnu muljam menemui Quththam yang sedang berada di masjid A’zham Kufah. Quththam pada hari Jum’at tanggal 13 Ramadhan memasang tirai dan ia dibalik tirai sedang melaksanakan ibadah i’tikaf. Ketika ia melihat ibnu Muljam, ia memberitahukan bahwa Majasyi’ bin Wardan bin Alqamah siap membantu menjadi relawan dalam pembunuhan imam Ali as. (dengan demikian empat orang yaitu satu orang perempuan dan tiga orang laki-laki membuat makar untuk membunuh imam Ali as).

Quththam meminta kain sutra dan mengikatkannya ke dada mereka sebagai simbul kesetiaan kepada apa yang telah disepakati. Dan merekapun mengambil pedang mereka masing-masing (dan di kegelapan) mereka bersembunyi mengintai imam Ali as di depan pintu Suddah dimana biasanya imam Ali as memasuki masjid, dan mereka bersiap-siap melaksanakan makarnya.

4 – PERISTIWA KEDATANGAN IMAM ALI AS KE MASJID DAN DITEBAS KEPALANYA

Imam Ali as senantiasa datang ke masjid di awal waktu adzan. Ibnu Muljam berkata kepada Asy’ast bin Qeis (pemimpin orang-orang munafik yang berada di sekitar imam Ali as yang mengakibatkan terjadinya peristiwa hakamiah/arbitrasi di masjid. Bersiap-siaplah udara akan  segera terang dan kamu akan dipermalukan. Dari ungkapan ini dapat dipahami bahwa Asy’ats juga mengetahui makar tersebut dan mendukungnya.

Hujr bin ‘Adi (salah satu sahabat imam Ali as yang ikhlas dan pemberani) mendengar ucapan ibnu Muljam. Ia berkata kepada ibnu Muljam: Wahai A’ura (luch) semoga Tuhan membinasakanmu. Apakah engkau hendak membunuh Ali as?

BACA JUGA:  SELAYANG PANDANG IMAM ALI BIN MUSA AL-RIDHA AS

Dari sisi yang lain, imam Ali as sebagaimana biasanya telah memasuki masjid. Dan dengan suara lantang berkata:

ايها الناس الصلوة

Wahai masyarakat, bersiap-siaplah untuk shalat.

Pada saat itu ibnu Muljam dan kolaboratornya menyerang Ali as sambil berteriak (الحكم لله لا لك)  “arbitrasi hanya milik Allah bukan milikmu”. Pada saat itu ibnu Muljam menebaskan pedangnya ke ubun-ubun imam Ali as[1]. Syabib juga menyerang tetapi pedangnya mengenai tiang di atas pintu dan meleset. Sedangkan ibnu Wardan melarikan diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Copyright © 2019, Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra