KETERANGAN IBNU BATHUTHAH TENTANG SEBUAH TEMPAT BERWARNA HITAM
Ibnu Bathuthah di dalam catatan perjalanannya menambahkan: Di sebelah barat padang pasir Kufah saya melihat sebuah tempat yang sangat hitam dimana daerah sekitar tempat itu berwarna putih. Mereka mengatakan kepada saya bahwa tempat berwarna hitam itu adalah kubur seburuk-buruknya manusia yaitu ibnu Muljam (pembunuh imam Ali as). Penduduk Kufah setiap tahun mengumpulkan kayu bakar ditempat itu. Dan mereka menyalakan api dan membakar kuburnya selama tujuh hari.
Dan di dekat tempat itu saya melihat sebuah pemakaman, mereka mengatakan di pemakaman itu terdapat makam “Mukhtar bin Abi Ubaidah”. (akhir keterangan Ibnu Bathuthah).
PAHALA BERZIARAH KEPADA IMAM ALI AS
Banyak riwayat dan hadits yang sampai ketelinga kita tentang pahala menziarahi makam Amirul Mukminin Ali as, diantaranya adalah:
Ibnu Marid mengatakan: Saya bertanya kepada imam Shadiq as: Apa pahala orang yang menziarahi kakek anda Amirul Mukminin Ali as?
Imam Shadiq as dalam menjawab mengatakan:
يابن مارد من زار جدي عارفا بحقه كتب الله بكل خطوة حجة مقبولة ة عمرة مبرورة. و الله يابن مارد ما يطعم الله النار قدما اغبرت في زيارة امير المؤمنين (عليه السلام) ماشيا او راكبا, يابن مارد, اكتب هذا الحديث لماء الذهب.
“Wahai putra Marid, barang siapa menziarahi kakeku Ali as dalam keadaan ia mengetahui hak-haknya, maka Allah akan menuliskan pahala untuk setiap langkahnya dalam perjalanan ziarah itu pahala satu haji yang diterima dan pahala satu umroh yang mabrur dan baik. Demi Tuhan Wahai putra Marid, Allah tidak akan meletakkan rasa api neraka kepada setiap kaki yang berlumuran debu di dalam perjalanan ziarah kepada Amirul Mukminin Ali as. Baik ia datang dengan berkendaraan atau dengan berjalan kaki. Wahai putra Marid, tulislah hadits ini dengan tinta emas”.
Diterjemahkan diari kitab NIGAHI BAR ZENDEGI-E CHARDAH MAKSHUM AS, karya SYEKH ABBAS QOMI, hal 93-112
[1] – Akan tetapi menurut riwayat-riwyat yang tersohor adalah imam Ali as ditebas pada saat melaksanakan shalat di mihrob.
[2] – Di dalam sejarah dikatakan masyarakat mendatangi Quththam. Dan mereka membunuhnya, dan memotong-motongnya dan jasadnya dibakar di belakang Kufah. Rumahnya dirobohkan. Ibnu WArdan juga perbunuh pada dini hari itu juga (Biharul Anwar, jilid 42, hal 297 dan 298)
[3]– Karya Syekh Yusuf bin Khatam Syami.
[4]– Dari sini bisa dipahami bahwa ibnu Muljam dua kali menebaskan pedangnya ke atas kepala imam Husein as. Dan pukulan yang kedua yang menyebabkan kesayahidan imam Ali as.
[5]– Al An’am/ 164
[6]– dinukil dari imam Shadiq as yang mengatakan: Imam Ali as telah berwasiat kepada putranya imam Hasan as: Buatlah empat kubur di empat tempat untukku; 1- Di masjid Kufah, 2- Rohbah (pelataran masjid atau bundaran ternama di Kufah, 3- Najaf, 4- Di rumah Ju’dah bin Hubairah, sehingga tak seorangpun yang mengetahui quburku (Muntahal Aamal, jilid 1, hal 132)
Washiat ini supaya musuh-musuh imam Ali as seperti Bani Umayah dan Khawarij tidak menggali dan menghina makam beliau as. Menurut riwayat di atas, makam imam Ali as tersembunyi sampai jaman imam Jakfar Shodiq as. Dan menurut riwayat yang lain: Tersembunyi sampai jaman Harun (khalifah ke lima pemerintahan Abbasiah) dan terungkap pada masa itu karena berlindungnya beberapa ekor rusa di makam imam Ali as.
[7]– Perlu dingingat bahwa catatan ini dicatat pada abat ke delapan. Dan saat ini haram imam Ali as telah terjadi perubahan secara keseluruhan.