بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد و آل محمد
SAIYIDUS SAJIDIN IMAM ALI BIN HUSAIN AS
Imam Ali bin Husain as lahir di kota Madinah pada tanggal 15 Jumadil Ula, tahun 36 Hijriah. Yaitu bertepatan dengan hari kemenangan tentara imam Ali bin Abi Thalib as di Bashrah di perang Jamal.
Dan menurut sebagian riwayat imam Ali Zainul Abidin dilahirkan pada hari ke 5 bulan Sya’ban tahun 38 Hijriah.
Ibunya seorang wanita terhormat dan berkedudukan tinggi, bernama Syah Zanan putri Yazdejar bin Syahriyar bin Kisra, Raja Iran. Menurut sebagian riwayat ibunya bernama Syahr Banu.
Rowandi meriwayatkan dari imam Baqir as: Ketika putri Yazdejar bin Syahriyar, Raja terakhir dari raja-raja Iran masuk kota Madinah dan dibawa menghadap Umar, semua anak-anak gadis Madinah keluar untuk menyaksikan kecantikan putri Iran tersebut. Dan Masjid Madinah diterangi oleh pancaran wajahnya. Ketika Umar hendak melihat wajahnya, sang putri menolaknya dan berkata: “Gelaplah siang, semoga engkau tidak menyentuh anak keturunannya”
Umar berkata: “Anak sombong ini mencelaku”. Dan ia hendak menyiksa sang putri. Imam Ali as berkata: “Bagaimana anda menganggapnya sebagai celaan, sedangkan anda tidak memahami perkataannya? Kemudian Umar memerintahkan untuk mengumumkan kepada masyarakat untuk menjual sang putri. Tetapi imam Ali as mencegahnya dan mengatakan: “Menjual Putri raja-raja walaupun dia kafir, tidak boleh”. Tetapi katakan kepadanya untuk memilih seorang laki-laki muslim dan menikah dengannya, dan maskawinnya adalah dari jatah baitulmalnya. Umar menerima saran imam Ali as dan berkata kepada sang putri: “Pilihlah seorang laki-laki yang ada di dalam majlis ini”. Sang putri melangkah dan meletakkan tangannya di pundak imam Husain as.