Hasan bin Mustlah menceritakan peristiwa itu secara lengkap kepada Sayid Abul Hasan. Sayid Abul Hasa Ridhai adalah seorang laki-laki yang tenang,[3] memerintahkan untuk menyiapkah kuda-kuda terbaik. Dan mereka menunggang kuda dan melaju ke arah Jamkaron. Di dekat Jamkaron mereka melihat Jakfar si pengembala sedang mengembalakan ternaknya di tempat mengembalakan ternak di tepi jalan. Hasan bin Mustlah pergi diantara ternak-ternak itu dan ia melihat domba yang memiliki tanda-tanda yang disebutkan Imam afs. Domba itu lari kepadanya dari belakang binatang-binatang ternak itu.
Hasan menangkap domba tersebut dan ketika hendak membayarnya, Jakfar pengembala berkata: Demi Tuhan selama ini selain hari ini saya belum pernah melihat domba ini. Segala macam cara saya lakukan tetapi ia tidak mau menerima uangnya. Kemudia mereka membawa domba tersebut ke tempat yang telah ditentukan. Dan menyembelihnya di tempat tersebut.
Sayid Abul Hasan membawa paku-paku dan kayu-kayu yang dibuat untuk menandai tanah batasan masjid ke Qom. Dan menyimpannya di rumahnya. Setiap orang sakit yang menderita sakit keras datang dan mengusap dirinya dengan rantai itu, akan mendapat syafaat dan sembuh.
Sayid Abul Hasan yang tinggal di daerah Musuyan Qom (sekarang, jalan Ozar) telah wafat. Setelah beberapa lama salah satu dari putranya menderita sakit. Ia pergi ke kamar Sayid Abul Hasan dan mengambil kotak tempat menyimpan benda-benda dari Jamkaron, supaya ia mengusapkan dirinya dengan paku-paku dan rantai-rantai itu sehingga mendapat syafaat dan sembuh, tetapi ia tidak menjumpai benda-benda tersebut.[4]