Kebingungan dan ketakutan yang luar biasa menyebabkan Nabi pulang ke rumah Khadijah as. Ketika Nabi memasuki rumah, Istrinya tercinta melihat tanda kebingungan dan ketakutan di wajahnya. Karena itu Khadijah menanyakan apa yang terjadi. Dan Nabi menceritakan apa yang telah terjadi dan dialaminya. Khadijah memandang suaminya dengan pandangan yang sangat hormat dan mendoakannya, dan berkata: “Tuhan akan membantumu”.
Kemudian Nabi saww merasakan kelelahan. Nabi memandang Khadijah as dan bersabda: “Selimutilah aku”. Khadijah menyelimutinya dan Nabi saww sedikit tertidur.
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PERTAMA YANG BERIMAN KEPADA NABI SAWW
Sudah menjadi kepastian di dalam sejarah bahwa Siti Khadijah as adala wanita pertama yang beriman kepada Nabi saww. Dan dalam hal ini tak satupun yang meragukan dan menentangnya.[3]
Aisyah berkata: Aku selalu menyesal dan menyayangkan mengapa aku tidak mengalami masa-masa Khadijah as. Dan aku sangat mengagumi cinta dan kasih sayang Nabi kepadanya. Karena Nabi saww sering mengenang dan mengingatnya. Dan Kalau Nabi menyembelih kambing, beliau mencari teman-teman Khadijah as dan mengirimkan sebagian dari daging kambing itu untuknya. Suatu hari Nabi saww meninggalkan rumah, dalam pada itu beliau mengenang Khadijah dan sembari memujinya. Pada akhirnya aku tidak mampu mengontrol diriku dan dengan penuh keberanian aku berkata: “Dia tak lebih dari seorang wanita tua”. Dan Tuhan telah membirimu yang lebih baik darinya. Perkataanku memberikan dampak buruk pada Nabi saww, dan di dahinya nampak tanda-tanda kemarahan, dan Nabi saww bersabda: “Sama sekali tidak demikian…. Aku tidak mendapatkan yang lebih baik darinya. Dia beriman kepadaku pada saat seluruh masyarakat berada dalam kekufuran dan syirik. Disaat-saat tersulit ia menyerahkan seluruh harta dan kekayaannya kepadaku. Darinya Tuhan memberiku keturunan yang tidak diberikan kepada istri-istriku yang lain.[4]
