MUBAHALAH

MUBAHALAH

Kami akan menyebutkan sebagian dari isi perjanjian Mereka yang ditulis oleh “Halabi”. [7]

Rasulullah: Saya mengajak kalian ke pada agama Tauhid dan menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan tunduk kepada perintah-perintahNya. Kemudian Nabi saww membacakan untuk mereka beberapa ayat dari al-Qur’an.

Para utusan Najran: Jika maksud dari islam adalah beriman kepada Tuhan alam semesta yang Esa. Kami dari dulu telah beriman dan kami mengamalkan hukum-hukumNya.

Rasulullah: Islam memiliki tanda-tanda. Sebagian dari tingkah laku kalian tidak menandakan kalian tidak menganut Islam yang hakiki. Bagaimana kalian mengatakan bahwa kalian menyembah Tuhan Yang Esa, sedangkan kalian menyembah salib dan tidak mendar dari makan babi. Dan kalian meyakini bahwa Tuhan memiliki anak?”

Para utusan Najran: Kami menganggapnya tuhan karena ia menghidupkan orang mati. Dan menyembuhkan orang sakit dan membuat burung dari tanah yang bisa terbang. Dan semua perbuatan itu menandakan bawa ia adalah tuhan.

Rasulullah saww: Tida ia adalah hamba dan makhlukNya dimana dia berada di rahim Maryam. Dan kekuatan serta kemampuan itu Tuhan yang memberikan kepadanya.

Salah seorang utusan Najran: ya… dia adalah putra tuhan. Karena ibunya adalah Maryam. Ia melahirkannya tanpa menikah dengan siapapun. Maka pastilah ayahnya adalah tuhan itu sendiri.

Pada saat itu turunlah malaikat wahyu dan berkata Rasulullah saww: Katakan kepada mereka: “ Nabi Isa as dalam hal ini sama seperti nabi Adam as yang telah diciptakannya dari tanah tanpa ayah dan ibu. Dimana Allah berfirman:

 إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” [8]

BACA JUGA:  PERISTIWA KELAHIRAN AGUNG ALI AS DI DALAM KA’BAH

Dan jika ketidakpunyaan ayah merupakan dalil dan burhan bahwa ia adalah putra tuhan, maka nabi Adam lebih layak dan lebih sesuai untuk posisi tersebut. Karena nabi Adam tidak memiliki ayah dan juga ibu.

Utusan Najran: Ucapan anda tidak memuaskan kami. Jalan keluarnya adalah di waktu yang lain kita harus mengadakan mubahalah. Dan kita kutuk yang berbohong. Dan kita memohonn kepada Tuhan untuk melenyapkan dan membinasakan yang berbohong.[9]

Pada saat itu utusan wahyu turun dan membawakan ayat Mubahalah. Dan memerintah Nabi saww untuk bermubahalah dengan orang-orang yang berdebat dan berdialog serta tidak mau menerima kebenaran. Dan kedua belah pihak saling mendoakan kepada Allah swt untuk mengutuk dan menjauhkan dari rahmatNya bagi orang-orang yang berbohong. Dan ayat mubahalah tersebut adalah:

فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Copyright © 2019, Mulla Shadra Hasan Abu Ammar ra