Hakimah mengatakan: ketika aku pergi menghadap imam Hasan Askari as dan memberi salam kemudian saya duduk. Hadhrat Narjis as datang, membawa keluar sepatuku. Beliau berkata: Tuan putriku, bagaimana keadaanmu? Aku menjawab: Engkaulah tuan putriku dan nyonya ahlulbaitku. Beliau menolak perkataanku: Wahai bibi, apa yang anda katakan ini?
Aku berkata: Putriku, malam ini Tuhan akan memberimu seorang anak laki-laki dimana dia adalah tuan dan maula dunia dan akherat.
Hakimah berkata: Hadhrat Narjis duduk dan diwajahnya nampak tanda-tanda malu. Setelah aku selesai melaksanakan shalat Isyak, aku berbuka puasa dan pergi ke kamarku, dan tidur. Ketika tengah malam saya bangun dan melaksanakan shalat malam. Setelah shalat, aku melihat hadhrat Narjis, beliau dalam keadaan tidur dan tidak ada tanda-tanda apa yang dijanjikan oleh keponakanku, imam Hasan Askari as, kemudian aku membaca doa-doa setelah shalat. Kemudia saya tidur, dan kemudian saya terbangun dengan perasaan ketakutan, Saya meliha hadhrat Narjis as sedang tidur. Setelah bebera saat beliau bangun dan melaksanakan shalat malam. Saya (karena tidak melihat tanda-tanda kehamilan padanya) menjadi ragu (jangan-jangan dia tidak hamil). Tiba-tiba imam Hasan Askali memanggil dari kamarnya: Wahai bibi, Jangan terburu-buru! Karena janji Tuhan sudah dekat.
Hakimah berkata: Saya membaca al Quran surat Alif Lam Mim Sajadah dan Yasin. Dalam pada itu tiba-tiba Narjis terbangun dalam keadaan khawatir. Aku segera menghampirinya dan bertanya: Semoga Tuhan menolongmu. Apakah anda merasakan sesuatu? Dia menjawab: ya, wahai bibi.
Aku berkata: tenanglah ini adalah tanda-tanda yang aku katakan.
Hakimah berkata: ada perasaan lemas pada diriku dan Narjis as, saya tidak memahami apa yang terjadi, Tiba-tiba aku melihat hadhrat Mahdi as telah lahir. Saya menyingkap kain penutupnya dan aku lihat beliau dalam keadaan bersujud dia atas tanah. Saya mengangkatnya dan kulihat beliau bersih dan suci. Dalam pada itu imam Hasan Askari as memanggil: Wahai bibi, bawalah putraku kepadaku. Aku membawanya kepada imam Hasan Askari as. Imam menggendong bayi tersebut dan meletakkah kedua kakinya di dadanya. Kemudia beliau meletakkan lidahnya di mulit bayi. Dan tangannya mengusap kedua matanya, kedua telinganya dan setiap persendian bayi tersebut. Kemudian berkata: Wahai putraku, berbicaralah!
Sang bayi berucap: (اشهد ان لا الا الله وحده لا شريك له و اشهد ان محمدا رسول الله …..)
“Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan Selain Allah yang maha Esa dan tiada sekutu baginya dan Muhammad saww adalah utusan Tuhan…”
Kemudia bayi itu mengirimkan shalawat dan salam kepada Amirul Mukmini dan imam-imam as lainnya sampai kepada ayahandanya, kemudian diam.