Suatu hari imam Ali as bersembunyi di rumah, imam Hasan as yang mendengar wahyu baru dari Rasulullah saww beliau hendak menyampaikannya kepada ibundanya tiba tiba beliau merasa gugup. Hadhtar Zahra as merasa heran mengapa putranya kali ini gugup (mengapa sekarang imam Hasan as tidak seperti biasanya dan kebingungan?)
Imam Hasan as berkata kepada ibundanya: Jangan heran wahai ibu, Karena orang agung sedang mendengarkan ucapanku. Keberadaan beliau yang mendengarkan pembicaraanku membuatku tak mampu berbuat apa-apa.
Menurut riwayat yang lain dikatakan: imam Hasan as mengatakan: Wahai ibu, uraianku pendek dan lidahku menjadi kelu, sepertinya ada orang agung yang mengawasiku.
3 – SATU CONTOH DARI KEDERMAWANAN IMAM HASAN AS
Anas bin Malik meriwayatkan: Seorang budak perempuan memberi hadiah imam Hasan as sebuah bunga. Imam Hasan as berkata kepadanya: Aku telah membebaskanmu di jalan Allah swt.
Saya berkata kepada imam Hasan as: Anda membebaskan budak itu karena sebuah bunga?
Dslsm menjawab imam Hasan as berkata: Demikianlah Allah swt membimbing kami. Dimana di dalam al-Qur an ayat 86 surat An-Nisak dikatakah:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
“Dan apabila kamu dihormatan dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh Allah memperhitungkan segala sesuatu”.
Kemudian imam Hasan as menambahkan: Penghormatan terbaik untuknya adalah membebaskannya”.
4 – SATU CONTOH DARI KESABARAN IMAM HASAN AS
Diriwayatkan bahwa imam Hasan adalah seorang sosok yang sangat yang mawasdiri. Disepanjang hihupnya beliau tidak pernah terdengar darinya suatu yang tidak baik, kecuali satu kali didalam suatu sengketa antara beliau dengan Amru bin Utsman tentang sebuah wilayah.
Contoh lain tentang kesabaran dan kemawasdirian imam Hasan as adalah: Seorang cendekiawan ternama (Mubarrat)[3] di dalam kita Kaamil dan yang lainnya meriwayatkan: Seorang laki-laki tua berasal dari Syam melihat imam Hasan as. Dia mencela imam Hasan as dengan sekehendak hatinya.