KISAH SELAMATNYA MALAIKAT FUTRUS BERKAT IMAM HUSAIN AS
Diriwayatkan pada saat imam Husain as lahir, Allah saww memerintahkan malaikat Jibril dengan sekelompok besar malaikat untuk turun ke bumi menghadap Rasulullah saww dan mengucapkan selamat atas kelahiran imam Husain as kepada Nabi saww.
Malaikat Jibril dengan para malaikat turun kebumi dan tengah perjalanan malaikat-malaikat itu sampai di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka melihat malaikat bernama Futrus, dimana Allah swt memerintahkan sesuatu, dan ia terlambat melaksanakan perintah itu. Oleh karena itu bulu dan sayapnya patah dan ia jatuh ke pulau tersebut. Dia beridabah di pulau tersebut selama tujuh ratus tahun lamanya.
Futrus bertanya kepada Jibril: Anda hendak kemana?
Jibril menjawab: Kami hendak menghadap Muhammad saww
Futrus berkata: Ajaklah aku dan bawalah aku menghadap Nabi saww bersamamu. Mungkin beliau berkenan berdoa untuk keselamatanku. (Futrus pergi bersama Jibril untuk berjumpa dengan nabi besar Muhammad saww). Jibril menceritakan masalah Futrus kepada Rasulullah saww.
Rasulullah saww bersabda: Katakan kepada Futrus untuk mengusapkan dirinya kepada bayi ini.
Futrus mengusapkan dirinya pada ayunan Husain as. Allah swt saat itu juga mengembalikan bulu dan sayap Futrus sebagaimana asalnya. Kemudia ia terbang kelangir bersama Jiblir.
Menurut sebagian riwayat, nama malaikat tersebut adalah Shalshail. Ketika ia datang menemui Rasulullah saww, Jibril menceritakan peristiwa yang dialami Shalshail (dosanya yang mengakibatkan bulu dan sayab patah) kepada Nabi besar Muhammad saww. Kemudian Nabi saww berdiri dan pergi kepada Fathimah as dan bersabda: berikan padaku Putraku Husain as. Fathimah as membedong imam Husain as dengan sehelai kain dan menyerahkannya kepada Rasulullah saww. Husain as berbicara dengan Rasulullah saww yang membuat Nabi saww tercengang dan bahagia.
Rasulullah membawa Husain as kepada para malaikat dan meletakkannya di kedua telapak tangannya. Para malaikat itu mengucapkan tahlil (la ilaha illallah/tiada tuhan selain Allah) dan takbir serta mengucapkan puji syukur kehadirat Allah sawt. Dan memuji keberadaan Husain as. Rasulullah saww menghadap ke arah kiblat dan mengangkat Husain as ke arah langit. Dan membaca doa:
“Ya Allah, demi putraku Husain as aku memohon kepadamu, ampunilah dosa Shalshail dan sembuhkanlah sayapnya. Dan kembalikan ia keposisi asalnya sebagai malaikat muqarrab (malaikat dekat)”[3]
[1] Perlu kami sampaikan bahwa terdapat riwayat lain yang mengatakan bahwa kebalinya Jakfar Thayar dari Habasyah bertepatan dengan ditaklukkannya Khaibar yaitu pada tahun ke tujuh Hijriyah.
[2] Hadits lauh adalah hadits Musnad (bersanad) dan Shahih dan telah dihukil di dalam kitab-kitab seperti Ushul Kafi, jilid 1 halaman 527-529, Kamaludin Shaduq, Man laa Yahdhuruhul Faqih, cetakan baru jilid 4, hal 459 dan … Hadits ini merupakan hadiah Tuhan untuk Rasulnya saww, sebagai berita bahagia tentang kelahiran Husain as, dimana Fathimah as menyerahkannya kepada Jabir pada hari-hari kelahiran Husain as. Dan Jabir ra menjaga amah besar ini dengan hati-hati dan penuh perhatian sampai ia menyerahkannya kepada imam Baqir as. Teks dan matan dari lauh ini adalah saksi hidup tentang salah satu keyakinan Islam yang hakiki dan masalah keimamahan serta tentang kebenaran kemamahan dua belas Imam as dan …
Jabir mengatakan: Imam Baqir as membacakan tulisan tersebut dengan menghafal dan aku menyimaknya dan menyesuaikan dengan tulisan tersebut. Apa yang dibaca oleh imam Baqir as tidak ada perbedaan walau satu huruf dengan tulisan yang berada di lauh/lempengan itu.
[3] Diterjemahkan dari kitab NIGAHI BAR ZENDEGI-E CHAHARDAH MAKSHUM AS, karya SYEKH ABBAS QOMI, hal 138-143.